JAKARTA, KOMPAS.com Juru bicara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya, menyayangkan aksi bullying di media sosial terkait keputusan Prabowo menolak hasil pemilu presiden dan menarik diri dari proses yang sedang berjalan. Dia menuding, telah ada gerakan siber yang masif dari tim Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun opini bahwa pihaknya tidak siap menerima kekalahan. “Kami patut mengakui tim Jokowi-JK ini sangat dominan dalam pembangunan isu, terutama di media sosial. Lima menit Prabowo menyatakan sikapnya, langsung jadi karikatur,” kata Tantowi saat konferensi pers di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7/2014) malam. Tantowi menyatakan, pihaknya bisa saja melakukan pembangunan opini serupa. Namun pihaknya lebih memilih berkompetisi dengan cara-cara yang damai. “Kita bukan tidak bisa melakukan hal serupa,” tandasnya. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut Tantowi mengingatkan untuk tidak cepat terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial. “Kita tetap siap kalah, kita akan menerima kekalahan kalau prosesnya jujur. Tidak benar kalau kita menolak hasil pemilu karena tidak siap menerima kekalahan,” tandas Tantowi. Seperti diberitakan, KPU telah menetapkan kemenangan untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla setelah pasangan nomor urut 2 itu unggul dengan memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Adapun Prabowo-Hatta hanya memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen.
© 2014-2024 Sudah Dong
Kontak Kami:
support@kawulamadani.org
INFO
ACT
SOCIAL MEDIA