Menurut peneliti di University of Missouri, Columbia, Amerika Serikat, agresi relasional atau bentuk bullying non-fisik seperti bergosip, menyebarkan rumor, pengucilan, dan penolakan dapat dikurangi dengan menggunakan program khusus. Program yang mereka buat ini bernama Growing Interpersonal Relationships through Learning and Systemic Supports (GIRLSS).
Dikutip dari Daily Mail, program itu diujikan pada 30 remaja perempuan berusia 12-15 tahun. Berlangsung selama 10 minggu dan terdiri dari aktivitas-aktivitas seperti konseling, role playing, pembuatan jurnal mingguan, dan aktivitas lain yang bertujuan mengatasi bullying non-fisik.
Sebagai bagian dari metode intervensi, siswa terlibat dalam sebuah sesi selama 70 menit setiap minggunya, di mana mereka berpartisipasi dalam berbagai diskusi dan latihan. Selain itu, mereka juga ikut serta dalam sebuah loka karya dan konsultasi via telepon dalam periode dwi mingguan, di mana mereka diajarkan untuk memantau dan saling mengawasi satu sama lain.
Menurut penulis dan asisten profesor di Departemen Pendidikan, Sekolah, dan Konseling Psikologi di University of Missouri, Melissa Maras, orangtua dan guru harus lebih berpikiran terbuka terhadap kasus bullying. Sehingga mereka bisa lebih peduli untuk ikut mengatasinya.
Harus diperluas
Secara statistik, remaja laki-laki dua kali lebih mungkin melakukan bullying dibanding remaja perempuan. Remaja laki-laki cenderung lebih terbuka melakukan kontak fisik dalam pendekatan.
Connie Brooks, seorang penulis yang juga asisten profesor di University of Missouri menambahkan, ”Hasil pemulihan yang baik dapat terjadi ketika pihak sekolah dan keluarga saling bekerja sama mencegah dan menghilangkan agresi relasional (bullying).”
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dari University of Missouri, bullying berkurang sebanyak 57 persen dari waktu ke waktu, ketika orang dewasa atau orangtua dan sesama siswa segera campur tangan untuk mengatasinya.
Para peneliti di University of Missouri berharap, bisa memperluas program GIRLSS ke lebih banyak sekolah dalam upaya mengatasi bullying terhadap gadis-gadis remaja.
Sumber: Viva.co.id