Staf sekolah dapat membantu mencegah bullying dengan membangun dan menegakkan peraturan sekolah dan kebijakan yang jelas menggambarkan bagaimana siswa diharapkan untuk memperlakukan satu sama lain. Konsekuensi bagi pelanggar aturan harus didefinisikan secara jelas juga.
Jenis Aturan dan Kebijakan
Ada beberapa jenis kebijakan dan aturan yang bekerja untuk mencegah bullying. Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Sebagai contoh:
- Seorang pendiri sekolah pasti menetapkan visi untuk sekolah. Setiap orang harus tahu bagaimana mereka secara pribadi membantu sekolah mencapai tujuan bersama ini.
- Contoh: [Nama Sekolah] berkomitmen untuk keberhasilan masing-masing siswa dalam belajar dalam lingkungan yang peduli, responsif, dan aman yang bebas dari diskriminasi, kekerasan, dan intimidasi. Sekolah kami bekerja untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan dan dukungan untuk mengembangkan potensi mereka sepenuhnya dan berbagi hal pribadi dan bermakna dengan orang-orang dalam komunitas sekolah.
- Sebuah kode etik menggambarkan perilaku positif yang diharapkan dari komunitas sekolah.
- Kode etik berlaku untuk semua, menetapkan standar untuk perilaku baik, dan mencakup satu aturan yang terfokus pada perilaku positif yang diharapkan.
- Aturan siswa mencakup hal-hal positif yang siswa harapkan di sekolah. Buat secara pendek dan mudah diingat, sehingga sangat berguna dalam kehidupan sekolah sehari-hari.
- Setiap siswa di [sekolah] memiliki hak untuk:
- Belajar di tempat yang aman dan ramah
- Diperlakukan dengan hormat
- Menerima bantuan dan dukungan dari orang dewasa
- Setiap siswa di [sekolah] memiliki hak untuk:
Mengintegrasikan Aturan dan Kebijakan ke Budaya Sekolah
Ketika Anda mengembangkan atau memperbarui aturan dan kebijakan sekolah, buatlah rencana untuk menjaga mereka agar tetap relevan dan bermakna bagi siswa dan staf sekolah.
- Buat peraturan sekolah dan kebijakan yang diambil sesuai dengan undang-undang negara.
- Libatkan staf sekolah, orang tua, dan siswa ketika mengembangkan peraturan dan kebijakan. Memberikan siswa peran dapat membantu mereka mengatur lingkungan mereka sendiri dengan rasa hormat dan tanggung jawab. Keterlibatan orang tua dapat memperkuat pesan-pesan ini di rumah.
- staf sekolah dilatih untuk menegakkan aturan dan kebijakan sekolah. Beri mereka alat untuk menanggapi intimidasi secara konsisten dan tepat.
Masukkan aturan dan kebijakan dalam interaksi sehari-hari. Guru dan siswa dapat mendiskusikan aturan dalam kelas. Siswa dapat berdiskusi mengenai peraturan tersebut. Kepala sekolah dapat memberikan pidato tahunan tentang keadaan sekolah dan melaporkan misinya.
Membentuk Sistem Pelaporan
Sekolah dapat menetapkan prosedur yang jelas untuk melaporkan pelanggaran aturan sehingga konsekuensi yang wajar dapat diberikan kepada siswa ketika melanggar aturan. Sistem pelaporan dapat membantu menyimpan rekam jejak seseorang dari waktu ke waktu.
Beberapa tips untuk membangun sistem pelaporan:
- Buatlah mudah. Orang lebih mungkin untuk melaporkan ketika itu mudah dilakukan.
- Menjaga laporan dengan cara yang menunjukkan perkembangan masalah dari waktu ke waktu.
Jagalah laporan agar tetap menjadi rahasia dan pribadi. Staf sekolah dan siswa harus didorong untuk melaporkan pelanggaran tanpa takut akan pembalasan.