Sebuah iklim sekolah yang aman dan mendukung dapat membantu mencegah bullying. Rasa aman dimulai dalam lingkungan kelas. Siswa juga harus merasa aman di lingkungan di kampus-di kantin, di perpustakaan, di kamar kecil, di bus, dan di tempat bermain. Semua orang di sekolah dapat bekerja sama untuk menciptakan iklim di mana bullying tidak dapat diterima.
Ciptakan Lingkungan Aman dan Mendukung
Secara umum, sekolah dapat:
- Membangun budaya kebersamaan dan penghargaan untuk menyambut semua siswa. Berikan penghargaan ketika mereka menunjukkan perhatian dan rasa hormat bagi rekan-rekan, orang dewasa, dan sekolah.
- Pastikan siswa berinteraksi dengan aman. Pantau “hot spot” bullying di dalam dan di sekitar gedung. Siswa dapat berada pada risiko bullying yang lebih tinggi ketika hanya ada sedikit atau tidak ada pemantauan maupun pengawasan dari orang dewasa, seperti kamar mandi, taman bermain, dan kantin.
- Mintalah bantuan semua staf sekolah. Semua staf dapat mengawasi dan memantau bullying. Mereka juga membantu mengatur ritme di sekolah. Guru, sopir bus, staf kantin, staf kantor, pustakawan, perawat sekolah, dan lain-lain melihat dan berpengaruh terhadap kehidupan siswa setiap hari. Nasihat terbaik mampu diterima oleh anak-anak ketika banyak orang dewasa yang membicarakan tentang bullying dan menunjukan rasa hormat serta kebersamaan dalam menghadapi hal itu. Hal lain yang harus dilakukan adalah melatih staf sekolah untuk mencegah terjadinya bullying.
Mengatur ritme dan rasa hormat di dalam kelas sangat diperlukan. Ini dapat membantu membentuk perilaku siswa di kelas dengan baik. Ruang kelas yang dikelola dengan baik adalah yang paling tidak mungkin akan memperkecil kesempatan terjadinya bullying.
Kelola Kelas untuk Mencegah Bullying
Guru dapat mempertimbangkan cara-cara ini untuk mempromosikan rasa peduli, hubungan positif, dan membantu mencegah bullying di kelas:
- Buat aturan-aturan dasar
- Mengembangkan aturan dengan siswa sehingga mereka dapat mengatur iklim mereka sendiri tentang rasa peduli dan bertanggung jawab.
- Gunakan istilah positif, seperti apa yang harus dilakukan, bukan apa yang tidak boleh dilakukan.
- Mendukung peraturan umum sekolah.
- Memperkuat aturan
- Jadilah teladan dan mengikuti aturan sendiri. Perlihatkan rasa saling menghormati kepada siswa agar mendorong mereka untuk menjadi sukses.
- Buatlah ekspektasi yang jelas. Meminta tolong dengan sederhana, langsung, dan spesifik.
- Beri penghargaan kepada siswa yang berperilaku baik. Cobalah untuk menegaskan perilaku yang baik empat sampai lima kali untuk setiap satu kritikan tentang perilaku buruk.
- Gunakan timbal-balik langsung, dan tidak menegur secara terbuka.
Bantulah siswa memperbaiki perilaku mereka. Membantu mereka memahami konsekuensi apabila melanggar peraturan: “Aku tahu kamu bisa berhenti [tindakan negatif] dan kembali ke [tindakan positif]. Jika kamu memilih untuk melanjutkan, maka [konsekuensi]. ”
Rapat Kelas
Rapat Kelas menyediakan forum bagi siswa untuk berbicara tentang isu-isu yang berhubungan dengan sekolah di luar akademis. Pertemuan-pertemuan ini dapat membantu guru tetap mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi di sekolah dan membantu siswa merasa aman dan didukung.
Pertemuan ini berlangsung sangat baik di ruang kelas di mana budaya menghormati sudah ditetapkan. Pertemuan kelas biasanya pendek dan diadakan pada jadwal teratur. Kelas-kelas ini dapat diselenggarakan di dalam kelas siswa, rumah, atau selama waktu konsultasi bersama penasehat.
- Menetapkan aturan-aturan dasar. Anak-anak harus merasa bebas untuk mendiskusikan isu-isu tanpa merasa takut. Pertemuan kelas bukan waktu untuk mendiskusikan konflik individu atau gosip tentang orang lain. Namun untuk memperkuat peraturan kelas yang ada.
- Mulai percakapan. Fokus pada topik tertentu, seperti bullying atau perilaku hormat dan peduli. Rapat dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mempengaruhi kelompok secara keseluruhan. Cerita harus luas dan mengarah pada solusi yang membangun kepercayaan dan rasa hormat antara mahasiswa. Gunakan pertanyaan terbuka atau meminta, seperti:
- Berikan contoh tentang seorang mahasiswa yang membantu seseorang di sekolah minggu ini.
- Tanpa nama, berikan contoh seseorang yang membuat siswa lain merasa buruk.
- Apa yang teman-teman siswa lakukan? Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda ingin melakukan sesuatu yang berbeda-mengapa atau mengapa tidak?
- Jika Anda bisa menggambarkan respon yang sempurna untuk situasi tersebut, apakah yang akan terjadi? Bagaimana susah atau mudahnya yang akan dilakukan? Mengapa?
- Bagaimana orang dewasa dapat membantu?
- Akhiri pertemuan dengan mengingatkan bahwa itu adalah pekerjaan setiap orang untuk membuat sekolah menjadi tempat yang positif untuk belajar. Mendorong anak-anak untuk berbicara dengan guru atau orang dewasa terpercaya lainnya jika mereka melihat bullying atau khawatir tentang bagaimana seseorang diperlakukan.
Tindak lanjut bila diperlukan. Memantau bahasa tubuh siswa dan reaksi mereka. Jika sebuah topik tertentu tampak memberi pengaruh terhadap siswa, lakukan tindak lanjut.