Berawal ketika saya duduk di bangku SMA kelas III, dimana pada saat itu saya memiliki sekumpulan teman salah satunya bernama Akbar. Sepulang sekolah Akbar meminta izin untuk mengendarai mobil saya (Jazz dengan knalpot racing). Kemudian, dia kendarai mobil saya hingga tepat di depan gerbang sekolah, kebetulan ada seorang siswa SMA bernama Brian yang saat itu sedang berjalan kaki, disaat yang sama Akbar dengan sengaja menginjak gas berulang kali, saat itu saya sempat mengingatkan untuk tidak mempermainkan knalpot.
2 hari kemudian setelah saya sholat Dzuhur berjamaah bersama teman-teman, secara tiba-tiba baju saya ditarik dan terseret oleh tarikan tangan Brian hingga saya terpeleset dan saya disaksikan pada saat itu oleh hampir seluruh siswa SMA. Dalam kamar mandi, sudah ada dua orang yang memojokkan saya serta menarik baju saya. Tiba-tiba tanpa penjelasan saya ditonjok dengan saya keras menghampiri wajah saya, saya merasa pusing dan mendengar bunyi di telinga saya. Pada saat itu, saya mengharapkan teman-teman saya untuk datang membantu, tetapi mereka tidak datang. Disaat kondisi seperti ini, keluarga sangat berperan dalam membantu saya untuk menegakkan keadilan dan kejadian tidak terulang lagi (Sampai akhirnya Brian di DO dari sekolah).
Semoga cerita ini bisa menjadi bahan introspeksi diri, untuk selalu bersikap baik walau kamu tersakiti.